Tak Ada Lagi Film Asing di Bioskop
"Mulai hari ini sudah tidak ada lagi film asing yang ditayangkan di semua bioskop, termasuk bioskop 21," ujar Noorca Masardi saat dikonfirmasi lewat telepon, Jumat (18/2/2011).
Motion Picture Associated (MPA), mewakili sejumlah perusahaan film asing, sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia. Pemberlakuan penarikan juga berlaku bagi film asing yang akan beredar.
"Sudah ada koordinasi dengan pihak bioskop 21. Mereka datang dan kemarin mengumumkan. Kami dari pihak 21 Cineplex merasa sangat prihatin dengan kondisi sekarang ini," ucap Noorca.
Noorca menyesalkan adanya aksi penarikan tersebut. Hal itu dipicu oleh keputusan pemerintah melalui Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang menetapkan pemberlakuan bea masuk hak edar distribusi.
"Prihatin atas keputusan pihak asing yang tidak mau lagi mendistribusikan filmnya ke Indonesia, kami yang bergerak di bidang bioskop hanya bisa berharap dan berdoa semoga pihak MPA bisa kembali mendistribusikan film ke Indonesia," ujarnya.
Noorca berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali ketentuan baru tersebut sehingga bisa terus memberikan ruang kepada publik untuk mendapatkan hak hiburan seluas-luasnya.
Sebelumnya MPA menolak karena sudah ada negosiasi dan argumen tentang keberatan terhadap ketentuan itu."Namun, keputusan itu tetap diberlakukan mulai Januari kemarin," ucap Noorca Masardi.
Source: Kompas.com
_________
Nope, apa yang gw posting di atas bukan joke bikinan gw sendiri.
Gw juga ga seniat itu kalau mau bikin artikel bohongan.
Kabar ini gw dengar kemarin via twitter sebelum akhirnya gw googling dan gw baca artikel2nya.
Awalnya sih gw berharap kabar ini cuman hoax alias bualan belaka, tapi daya punya daya ketika gw liat artikel ini di koran pagi hari ini, pasrah deh gw.
Jangan bilang gw ga cinta Indonesia atau ga nasionalis karena gw ga mau di bioskop kita cuman ada film Indonesia.
Itu ga ada hubungannya.
Kalau gw list punya list kenapa gw sangat ga setuju hilangnya film asing di bioskop Indonesia, kurang lebih berikut alasan2 gw:
#1. Jumlah film yang beredar berkurang drastis
Berapa banyak sih bioskop di Indonesia? Memang film yang diputar mesti itu terus sampai berbulan2?
Jumlah produksi film Indonesia ga banyak2 banget x,
kalau semua mau dilimpahkan ke film Indonesia, kan agak remponggg~ ckckck.
#2. Keuntungan berbagai pihak hilang
Film menurun berarti pengunjung menurun.
Pengunjung menurun berarti pembeli food & beverages di bioskop menurun.
Penonton menurun bisa mempengaruhi pengunjung mall. *asumsi pribadi*
Pengunjung mall menurun berarti pengunjung toko menurun, dst.
Karyawannya apa kabar ya? Lalala~
#3. Media informasi
Ini gw ga bohong, kalau film ga beredar dan kita ga nonton apa2,
asli bakalan jadi katro mampus.
Ga tau film baru beredar beserta artis2nya,
ga tau lagu2 yang bagus sebagai OST film,
ga tau kenapa tuh film bisa dianggap bagus.
Nonton OSCAR pun udah ga perlu soalnya kita ga tau film2nya, iya ga?
Dan masih ada sejumlah alasan lainnya.
kalau kata salah satu teman gw, jadi hilang tujuan nonton berdua kalau ama pacar. *ngakak*
Terus tindakan pemerintah gimana ini? :(
Gimana menurut teman-teman sekalian nih?
+Lyrics of the day+
We'll make a movie, you'll play the staring role and I'll direct you on where to go
We'll make a movie, up & down and roun' & roun'
Baby, just you follow, I'll show you what to do
We'll make a movie (movie)
We'll make a movie (movie)
We'll make a movie, We'll make a movie
I'll let you do me
(Movie by Chris Brown)