Suatu hari, matahari terbangun dengan mood yang jelek.
"Saya benar-benar bosan harus bangun setiap pagi dan menerangi bumi dari hari ke hari," katanya.
"Saya bosan untuk mematangkan jagung dan mencairkan salju.
Apa yang pernah dilakukan oleh manusia kepada saya sebagai balasannya?"
Matahari sedang berpikir-pikir tentang ini, ketika tiba-tiba hujan.
"Wahai hujan," matahari menyapa.
"Airmu membasahi bumi setiap saat dan membuat bunga-bunga mekar.
Kau merubah ladang-ladang menjadi hijau dan mengisi sungai-sungai.
Apa yang pernah dilakukan oleh manusia untuk membalasnya kepadamu?"
Mendengar ini, hujan mengernyitkan dahinya, mengeluarkan suara yang menakutkan dan turun untuk waktu yang lama ke bumi.
Ia berkata, "Dengarkanlah saya, Ibu Bumi.
Engkau membiarkan manusia mengerjakan tanahmu, menyobek Engkau, menggores dan menggali Engkau.
Apa yang telah dilakukan manusia untuk membalasmu?"
Bumi menjadi berpikir dan bergumam kepada gandum,
"Wahai butir gandum, Engkau membiarkan dirimu mati sehingga manusia bisa makan roti.
Apa yang pernah dilakukan manusia untuk membalasmu?"
Matahari berhenti bersinar.
Hujan berhenti turun.
Bumi berhenti memegang gandum.
Gandum berhenti berkembang.
Kehidupang menghilang dari permukaan bumi.
Sampai akhirnya matahari menjadi bnosan,
karena tidak ada lagi anak-anak yang menari di dalam hangat dan cahayanya.
Hujan menjadi sedih karena tidak pernah melihat kembali senyum dari tukang kebun di kebunnya.
Bumi menjadi sedih karena tidak pernah mendengar lagi langkah gembira dari buruh yang bekerja di punggungnya.
Butir-butir gandum menjadi sedih karena membusuk dalam keterasingan.
Bersama mereka memutuskan menemui Tuhan, sang Pencipta, dan ini apa yang mereka katakan kepada-Nya:
"Tuhan, semuanya menjadi sekarat di dunia ini dari semua yang Engkau ciptakan baik adanya.
Kami mohon berikan kembali kehidupan di bumi ini."
Tuhan menjawab:
"Teman-temanKu, saya telah memberikan kepada kalian apapun yang dibutuhkan untuk menyokong kehidupan bumi.
Kehidupan tidak akan pernah dapat terlahir kecuali tanpamu dan di antara kamu.
Kehidupan baru akan lahir apabila kalian masing-masing saling berbagi apa yang kalian punya dengan sesama ciptaan.
Kehidupan lahir dari berbagi kehidupan.
Ketika kerja sama tidak dapat terjadi, kehidupan juga tidak akan terjadi."
(Diceritakan kembali dari parabel Prancis)
__________
Sekali lagi dari One Hundred Wisdom Stories from Around the World.
Kali ini gw mengangkat tema tentang kerja sama.
Pertama-tama sudah pasti bahwa manusia itu adalah makhluk sosial,
manusia tidak mungkin bisa hidup sendirian.
Kerja sama terkadang dipikir tidak diperlukan tetapi sebenarnya tanpa kerja sama,
tidak akan ada keharmonisan yang terjalin.
Gw mulai merasakan perlunya kerja sama ketika gw bekerja sama dalam kelompok buat tugas sekolah dan kuliah;
mencoba mengerti kemampuan masing-masing orang juga membagi tugas.
Memikirkan bahwa apa yang kita lakukan berdampak bagi orang lain;
kerja sama lah yang menciptakan jalinan,
Di HIMSISFO, gw juga merasakan perlunya kerja sama dalam sebuah event,
bahwa tanpa koordinasi dan kerja sama yang baik, tidak akan ada event yang berjalan dengan baik.
Ketika kerja sama terjalin, beban terasa lebih ringan dan menyenangkan;
namun ketika kerja sama tak ada, semua terasa lebih menyulitkan dan tiada siapapun untuk berbagi.
+Lyrics of the day+
Look at you
Look at me
There's never any us
Can't you see
All we can become
We can shine
Like the sun
If we believe that two stars are brighter than one
(Two Stars, Camp Rock OST)
0 issues:
Post a Comment