Monday, March 16, 2009

‡ Sunny Day ‡


Sudah lama banget sejak terakhir kali gw nge-
post kisah yang memang karya gw sendiri,
jadi kali ini gw bakal nge-post karangan gw,
yang gw buat berdasarkan judul lagu di postingan kali ini,
dengan beberapa hal yang gw suka dari film yang gw tonton kemarin (baca postingan sebelum ini),
plus kondisi yang ada dan tetap dengan opini gw sebisa mungkin. =)

__________

Hari ini, seperti sejak enam belas tahun yang lalu, para rakyat tidak pernah melihat wajah Putri Kerajaan mereka.
Sang Putri menolak untuk keluar dari Istana.
Pada awalnya memang sang Putri dianggap terlalu kecil untuk keluar dari Istana, tetapi ternyata sekarang sang Putri menolak mentah-mentah melangkah keluar dari Istana ketika ada perayaan kenegaraan.

Tidak ada yang pernah tahu alasannya dan bahkan kedua orang tuanya.
Menjelang ulang tahun sang Putri yang ketujuh belas,
sang Raja dan Ratu ingin anak mereka merayakan bersama dengan para rakyat.
Akhirnya mereka meminta bantuan penasihat kerajaan mereka yang terkenal bijaksana.

Sang penasihat mengirim putranya yang berusia sembilan belas tahun namun cerdas untuk mewakilinya dalam tugas ini.
Ia yakin putranya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Putra sang penasihat kerajaan menghampiri sang Putri yang sedang membaca buku di perpustakaan kerajaan dengan tenang.
Keduanya berbincang-bincang cukup lama; sang Putri adalah gadis yang baik dan lemah lembut sementara sang pemuda adalah pribadi yang ramah dan berwawasan luas.

"Tuan Putri, Anda akan segera menginjak usia tujuh belas tahun.
Apakah tidak ada yang Anda inginkan?"
tanya sang putra penasihat dengan sopan.

Sang putri mendadak terdiam dan tampak sedih,
"Aku ingin sekali merayakan ulang tahunku dengan ramai dan bahagia bersama para rakyat,
menemui mereka dan bersenang-senang bersama,
benar-benar ingin..."

"Lalu mengapa Anda tidak mau keluar dari istana?" sang pemuda penasaran.

"Aku...," sang Putri terdiam. "Kau pasti tidak akan percaya."

"Anda boleh mencobai saya, Tuan Putri," sang pemuda tersenyum ramah.

"Aku pernah diam-diam keluar dari istana tetapi hujan lebat mendadak turun.
Itu terjadi sebanyak sepuluh kali sebelum usiaku dua belas tahun dan aku mendengar keluhan rakyat karena hujan yang lebat dan menyebabkan bencana.
Aku merasa aku membawa sial kepada mereka jika aku keluar dari istana,"
sang Putri menitikkan air mata kesedihan.

Sang putra penasihat ikut simpati tetapi tugasnya lah mampu membuat sang Putri untuk pertama kalinya keluar dari istana dengan riang bersama-sama untuk berbahagia dengan rakyat.

"Tuan Putri, hamba tidak tahu apakah pikiran Tuan Putri benar atau salah.
Namun ada satu hal yang pasti:
Hujan akan berhenti suatu saat. Itu pasti,"
ujar sang pemuda dengan lembut.
"Tuan Putri mungkin mengira diri Tuan Putri adalah pembawa sial yang akan membawa mendungnya langit karena Tuan Putri keluar dari istana bagi para rakyat.
Tapi para rakyat mengharapkan senyum Tuan Putri untuk mencerahkan hati mereka.
Paling tidak itulah yang saya inginkan."

Sang Putri berhenti menangis dan menatap putra penasihat itu lurus,
"Sungguh? Tapi aku hanya akan membawa hujan yang merugikan mereka semua!"

"Hidup ini bukan langit yang akan terus biru.
Hujan pun membawa berkah kepada manusia;
dan hujan pasti berhenti, menunjukkan langit biru kepada kita semua.
Sekarang saatnya Tuan Putri menghentikan hujan di hati Tuan Putri dan memperlihatkan langit biru dalam diri Tuan Putri kepada rakyat sekalian,"
sang pemuda meyakinkan sang Putri.

Sang Putri terdiam, berpikir, lalu tersenyum,
"Terima kasih."

Di hari ulang tahunnya yang ketujuh belas,
sang Putri melangkah keluar dari istana.
Hujan benar-benar turun dengan derasnya namun sang Putri tidak mau berteduh.
Ia berdiri di tengah alun-alun kota sendirian,
padahal semua orang menepi menghindari hujan.

"Inilah berkat dari Tuhan," sang Putri memejamkan mata dan menengadahkan kepalanya.

Tak lama kemudian, hujan berhenti.
Langit cerah.
Semua rakyat menatap sang Putri yang tersenyum dan mereka pun ikut tersenyum.

"Hari yang cerah,"
kata sang putra penasihat singkat kepada ayahnya.

__________

Berhubung kisah di atas ditulis kilat,
maaf yah jika kurang berkenan. Huah..

Makna kisah di atas: Hujan selalu akan berhenti dan langit biru akan muncul.
Masalah mungkin akan datang tapi tidak akan terus datang;
hari yang tenang akan tiba.
Tapi gk berarti kita diam ajah ada masalah yah,
tetap diatasi sebisa mungkin.

Hujan juga bukan kesialan semata,
berkah dari Tuhan sebagai tanda dunia terus berjalan dan hidup.
Masalah juga merupakan bukti nyata kita masih hidup loh. =)


Here I give you the song...


+Lyrics of the day+
koboreochita no wa namida jyanaku inoru koe
miagete ita no wa kumo no ue no taiyou

nemuru youni ikite ita
itsumo kodoku datta
kimi ni deau sono hi made wa
zutto zutto koko de

hitori demo utaeru ai no uta ga aru toshite mo
hitori de wa sagasenai ryoute ni fureta kono nukumori

kamen wo matoeba wasurerareru kigashiteta
kioku wo shimatta hako ni kagi wo kakete

anna kurai basho de sae
kimi wo mitsukedaseta
modoru koto ga dekinakute mo
motto motto tooku

hitorikiri oboeta ai no uta ga aru toshite mo
hitori de wa todokanai doa no mukou de matsu ashita e
koko kara mou ichido arukidasu with you…

kanashimi wo yasashisa ni kaete miseru kara
itsuka wa kanarazu hontou no jibun wo yurusetara
itami mo kieteku
kitto

hitori demo utaeru ai no uta wa mou iranai
hitori de wa sagasenai hidamari no youna kono nukumori
kimi to nara sagaseru mita koto no nai ashita wo
(Sunny Day by Fujiki Kazue)

What spilled down wasn't a tear but a praying voice
What I looked up at was the sun above the clouds

I was living like I was asleep
I was always alone
Until the day I meet you
I am always, always here

Even if there's a love song I could sing by myself
The warmth of the touch of two hands can't be found alone

I put on a mask to feel like I have been forgotten
I shut away my memories and locked them in a box

Even in a dark place
I will be able to find you
Even if I can't return
I'll keep going farther, farther

Even if there's a love song that I can experience alone,
I won’t appreciate it
From here, I'll walk out once more
Toward the door to tomorrow With you

I'll transform sadness into kindness
And someday, once I've set my true self free
the pain will disappear
I know it

I don't need a love song which I can sing by myself anymore
A warm place like sunshines can't be found alone
Together, we can find a tomorrow which is never seen
(Sunny Day by Fujiki Kazue)

0 issues: