Ministry of Zero

Dimulai dari kecelakaan yang menimpa kepala kampung, ia harus menggunakan tongkat jalan.
Secara bertahap ia mengembangkan kemampuannya untuk berjalan cepat,
bahkan berdansa dan akrobat-akrobat kecil sebagai hiburan buat tetangga-tetangganya.

Kepala kampung itu mulai berpikir untuk melatih anaknya untuk menggunakan tongkat berjalan.
Tak lama, tongkat berjalan dan cara berjalan menggunakan tongkat menjadi simbol status sehingga tanpa disadari semua orang menggunakan tongkat berjalan.

Sekarang sudah sampai pada generasi keempat, tak ada seorang pun mampu berjalan tanpa bantuan tongkat jalan.
Bahkan kurikulum sekolah juga memasukkan seni tongkat jalan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.
Tukang kayu di kota itu juga terkenal dengan kualitas tongkat jalan mereka,
bahkan ada ide dan pembicaraan untuk mengembangkan tongkat berjalan elektrik dengan tenaga baterai.

Suatu hari, seorang anak muda Turki berdiri di depan tetua-tetua kampung dan meminta penjelasan mengapa semua orang harus berjalan menggunakan tongkat jalan padahal Tuhan telah menyediakan kaki untuk manusia agar bisa berjalan.
Tetua desa menjawab pertanyaan anak muda yang sok tahu itu dengan menantang dia untuk mencobanya sendiri.
"Mengapa kamu tidak mencoba menunjukkannya kepada kita?" kata mereka.

"Setuju," seru anak muda itu.

Demonstrasi disepakati dilaksanakan pada hari minggu depan di alun-alun.
Semua orang hadir ketika anak muda itu melepas tongkat jalannya di tengah alun-alun, berdiri tegak meninggalkan tongkatnya.
Semua terdiam ketika ia membuat langkah pertamanya tanpa tongkat -- dan terjatuh tersungkur.

Peristiwa itu meyakinkan kepercayan orang bahwa memang tidak mungkin berjalan tanpa tongkat.