Ada beberapa film yang bisa membuat gw sedih bahkan sampai menitikkan air mata.
Peringkat nomor 1 tentunya dipegang oleh Ichi Rittoru no Namida (1 Litre of Tears),
yg mpe berkali2 gw tonton tetep ajah bikin sedih.
Kali ini yang menjadi bahasan gw adalah film lain yang dibintangi oleh Andy Lau,
judulnya adalah Wait 'Til You're Older.
Film ini menceritakan tentang seorang anak bernama Kwong yang tinggal bersama ayah, ibu tiri, dan adiknya.
Ibu kandungnya bunuh diri 3 tahun lalu dan Kwong menyalahkan ibu tirinya karena hal itu;
Kwong jg selalu kabur dari rumah, hampir 2 kali seminggu.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang pria tua di taman yang menuangkan cairan ke bibit tanaman,
di mana esoknya bibit tanaman itu berubah menjadi pohon besar.
Kwong, yang menyukai gurunya, mencuri cairan itu namun ia terjatuh dan cairan itu masuk ke dalam tubuhnya lewat lukanya,
dan alhasil keesokan harinya ia telah tumbuh menajdi pemuda berusia 20 tahunan.
Ia senang karena bisa kabur dari rumah tanpa diketahui orang lain,
bisa mendekati gurunya yang selalu memandangnya tak lebih dari anak kecil,
namun ternyata perubahannya terus menerus terjadi secara fatal,
dalam sehari ia terus berubah menjadi bertambah tua.
Seiring hari demi hari ia bertambah tua,
ia mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi orang dewasa yang dulu ia pikir pasti lebih bebas daripada anak kecil,
mengerti alasan-alasan di balik semua persoalan yang ada,
yang dulu ia sangka hanya alibi orang dewasa untuk lari dari fakta.
Sewaktu di awal film,
gw belom merasa sedih banget sih,
tapi menjelang akhir film,
gw mulai merasakan efek sedihnya.
Ketika ia bertambah tua ke umur 40an,
di mana ia bahkan mulai beruban,
memahami masalah ayahnya yang ternyata begitu menyayanginya,
bahwa ibu tirinya bukan jahat kepadanya dan punya masalahnya sendiri,
betapa orang dewasa yang ia anggap menikmati hidup dibanding anak kecil punya lebih banyak masalah yang dibawa.
Kwong mulai menyadari semua kesalahannya ketika ia mendengar penjelasan yang ada,
bahwa sebenarnya ibu tirinya adalah ibu kandungnya,
sementara wanita yang dianggap ibu kandungnya adalah selingkuhan ayahnya.
Adegan yang paling gw ingat adalah ketika ia mencari orang tua di taman agar ia bisa kembali ke dirinya dulu,
ia ingin kembali memperbaiki semua kesalahannya lagi,
tapi sang pria tua itu hanya bisa berkata, "Kau tak bisa kembali lagi."
Kwong bersikeras ingin kembali lagi seperti dulu,
dan sang paman tua itu berkata, "Hidup adalah sebuah proses,
namun sayangnya itu tak bisa berputar kembali,
dan untungnya juga itu tak bisa kembali lagi."
Kwong menangis, berkata, "Aku menyesal, aku ingin kembali seperti dulu."
Lalu paman tua itu berkata,
"Menyesal sekarang masih belum terlambat.
Sudah kukatakan, masa depan itu penuh dengan harapan.
Meski hidupmu tinggal 1 hari lagi,
kau tetap harus menjalaninya."
Setelahnya, ia menemui guru yang disukainya,
di mana ia telah berjanji untuk menonton bersama dengannya,
ia sudah semakin tua menjadi pria berusia 60 tahun,
menjadi orang yang tak lagi dikenali oleh sang guru.
Sang guru menunggunya hingga bioskop tutup,
lalu Kwong yang telah tua menghampirinya dan bertanya,
"Nona, bioskop sudah tutup. Masih belum pulang. Ini sudah malam."
Guru itu menjawab, "Orang yang kutunggu masih belum datang."
Kwong pun bertanya kembali, "Seandainya orang yang kau tunggu itu masih lama datang, apakah kau akan marah?"
Guru itu menjawab, "Tidak. Waktuku masih banyak."
Kwong pun berpikir dalam hatinya, "Sepertinya orang-orang masih memiliki banyak waktu kecuali aku."
Esok pagi, ia menemui ayahnya,
di kala umurnya sudah menjejaki usia sekitar 70an,
dengan seluruh rambutnya memutih dan berkeriput,
bahkan tangannya pun gemetaran,
ia mengakui bahwa ia telah mengerti bahwa Tuhan memberikan waktu yang sama bagi kita semua,
tapi itu semua tergantung bagaimana kita menggunakannya.
"Aku takut padamu sekarang, karena aku akan segera meninggalkanmu.
Waktuku sudah tak banyak,
tapi kau masih punya waktu.
Minta maaflah padanya,"
ujar Kwong pada ayahnya.
Film ini sudah bisa dipastikan berakhir dengan Kwong meninggal di dalam pelukan ibunya,
di mana ia terus bertambah tua.
Film ini benar-benar gw rekomendasikan,
film ini mengajarkan gw banyak hal dan banyak moral berharga bwt gw.
(Oh y, Lyrics of the day tadinya mau gw sertakan soundtrack dari film ini,
tp karena gk nemu liriknya, jd gk bisa d.. Huhu.
Ada yg bisa menolong gw? Hehe.)
Peringkat nomor 1 tentunya dipegang oleh Ichi Rittoru no Namida (1 Litre of Tears),
yg mpe berkali2 gw tonton tetep ajah bikin sedih.
Kali ini yang menjadi bahasan gw adalah film lain yang dibintangi oleh Andy Lau,
judulnya adalah Wait 'Til You're Older.
Film ini menceritakan tentang seorang anak bernama Kwong yang tinggal bersama ayah, ibu tiri, dan adiknya.
Ibu kandungnya bunuh diri 3 tahun lalu dan Kwong menyalahkan ibu tirinya karena hal itu;
Kwong jg selalu kabur dari rumah, hampir 2 kali seminggu.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang pria tua di taman yang menuangkan cairan ke bibit tanaman,
di mana esoknya bibit tanaman itu berubah menjadi pohon besar.
Kwong, yang menyukai gurunya, mencuri cairan itu namun ia terjatuh dan cairan itu masuk ke dalam tubuhnya lewat lukanya,
dan alhasil keesokan harinya ia telah tumbuh menajdi pemuda berusia 20 tahunan.
Ia senang karena bisa kabur dari rumah tanpa diketahui orang lain,
bisa mendekati gurunya yang selalu memandangnya tak lebih dari anak kecil,
namun ternyata perubahannya terus menerus terjadi secara fatal,
dalam sehari ia terus berubah menjadi bertambah tua.
Seiring hari demi hari ia bertambah tua,
ia mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi orang dewasa yang dulu ia pikir pasti lebih bebas daripada anak kecil,
mengerti alasan-alasan di balik semua persoalan yang ada,
yang dulu ia sangka hanya alibi orang dewasa untuk lari dari fakta.
Sewaktu di awal film,
gw belom merasa sedih banget sih,
tapi menjelang akhir film,
gw mulai merasakan efek sedihnya.
Ketika ia bertambah tua ke umur 40an,
di mana ia bahkan mulai beruban,
memahami masalah ayahnya yang ternyata begitu menyayanginya,
bahwa ibu tirinya bukan jahat kepadanya dan punya masalahnya sendiri,
betapa orang dewasa yang ia anggap menikmati hidup dibanding anak kecil punya lebih banyak masalah yang dibawa.
Kwong mulai menyadari semua kesalahannya ketika ia mendengar penjelasan yang ada,
bahwa sebenarnya ibu tirinya adalah ibu kandungnya,
sementara wanita yang dianggap ibu kandungnya adalah selingkuhan ayahnya.
Adegan yang paling gw ingat adalah ketika ia mencari orang tua di taman agar ia bisa kembali ke dirinya dulu,
ia ingin kembali memperbaiki semua kesalahannya lagi,
tapi sang pria tua itu hanya bisa berkata, "Kau tak bisa kembali lagi."
Kwong bersikeras ingin kembali lagi seperti dulu,
dan sang paman tua itu berkata, "Hidup adalah sebuah proses,
namun sayangnya itu tak bisa berputar kembali,
dan untungnya juga itu tak bisa kembali lagi."
Kwong menangis, berkata, "Aku menyesal, aku ingin kembali seperti dulu."
Lalu paman tua itu berkata,
"Menyesal sekarang masih belum terlambat.
Sudah kukatakan, masa depan itu penuh dengan harapan.
Meski hidupmu tinggal 1 hari lagi,
kau tetap harus menjalaninya."
Setelahnya, ia menemui guru yang disukainya,
di mana ia telah berjanji untuk menonton bersama dengannya,
ia sudah semakin tua menjadi pria berusia 60 tahun,
menjadi orang yang tak lagi dikenali oleh sang guru.
Sang guru menunggunya hingga bioskop tutup,
lalu Kwong yang telah tua menghampirinya dan bertanya,
"Nona, bioskop sudah tutup. Masih belum pulang. Ini sudah malam."
Guru itu menjawab, "Orang yang kutunggu masih belum datang."
Kwong pun bertanya kembali, "Seandainya orang yang kau tunggu itu masih lama datang, apakah kau akan marah?"
Guru itu menjawab, "Tidak. Waktuku masih banyak."
Kwong pun berpikir dalam hatinya, "Sepertinya orang-orang masih memiliki banyak waktu kecuali aku."
Esok pagi, ia menemui ayahnya,
di kala umurnya sudah menjejaki usia sekitar 70an,
dengan seluruh rambutnya memutih dan berkeriput,
bahkan tangannya pun gemetaran,
ia mengakui bahwa ia telah mengerti bahwa Tuhan memberikan waktu yang sama bagi kita semua,
tapi itu semua tergantung bagaimana kita menggunakannya.
"Aku takut padamu sekarang, karena aku akan segera meninggalkanmu.
Waktuku sudah tak banyak,
tapi kau masih punya waktu.
Minta maaflah padanya,"
ujar Kwong pada ayahnya.
Film ini sudah bisa dipastikan berakhir dengan Kwong meninggal di dalam pelukan ibunya,
di mana ia terus bertambah tua.
Film ini benar-benar gw rekomendasikan,
film ini mengajarkan gw banyak hal dan banyak moral berharga bwt gw.
(Oh y, Lyrics of the day tadinya mau gw sertakan soundtrack dari film ini,
tp karena gk nemu liriknya, jd gk bisa d.. Huhu.
Ada yg bisa menolong gw? Hehe.)
+Lyrics of the day+
We'll be ready when the curtain might fall
Feel my heart beating when the crowd calls
I gotta read between the lines
Cuz I'm living out the script of my life
Cuz we all got a part we must play
And I've done it but I've done it my way
I gotta read between the lines
Oohh (oohh)
In the script of my life
(Curtain Falls by BLUE)
0 issues:
Post a Comment