Saturday, December 13, 2008

‡ Memorial Photo ‡


Belum lama ini istriku, Alma, meninggal dunia saat usia perkawinan kami hampir mencapai 58 tahun.
Ia adalah rekanku tidak hanya di rumah,
tetapi juga di dunia bisnisku,
melayani sebagai pendengar, penasihat, dan bahkan menjadi sekretarisku yang tidak dibayar.

Saat mengenang kembali kebahagiaan yang pernah kami rasakan,
aku menyadari bahwa kami benar-benar pasangan yang dijodohkan dari surga.

Aku khususnya teringat akan suatu hari di awal pernikahan kami,
ketika aku mendapatkan keyakinan bahwa ia memang tercipta untukku.

Sebagai sepasang pengantin baru yang ingin saling mengenal, kami berbagi foto keluarga.

Alma menunjuk saudara-saudaranya dan menjelaskan siapa ini dan siapa itu.
"Itu nenekku dan itu pamanku..."
Ia mulai memperlihatkan sejumlah besar foto.

"Aku beritahu kamu, aku dulu pernah ke Gedung Putih, lho,"
katanya pamer.

"Kapan?" tanyaku.

Ia menunjuk tahun yang tertera di pojokan foto itu, 1928,
dan aku berpikir,
tahun yang sama ketika orangtuaku membawaku ke Washington D.C.

"Tahun itu aku juga pergi ke Gedung Putih," balasku.

"Sebenarnya aku bersalaman dengan Presiden Coolidge,"
kata istriku.

"Aku juga sudah pernah," tambahku.
Saat itu aku berumur 11 tahun dan aku tidak akan pernah melupakannya.

"Kami difoto di depan Gedung Putih,"
kata istriku.

"Kami juga," jawabku.

"Ini aku," kata istriku.
Mataku mengikuti jarinya yang menunjuk pada sebuah gambar seorang gadis kecil kurus.

Betapa terkejutnya aku melihat wajah tembem yang tidak asing lagi.
Aku menunjuk di sebelah Alma dengan jariku dan berkata,
"Ini aku, tepat di sebelahmu."

Difoto bersama bahkan sebelum kami menikah,
dan sekarang kami telah menikah dan menyisakan gambaran 58 tahun yang sempurna.

(Arthur Morgan)

__________

Sebuah kisah yang diambil dari Gifts from the Heart of Love & Friendship.

Apa yang dimaksud dari kisah singkat tersebut yah?
Bisakah kalian menangkap apa yang makna yang terdapat dalam kisah antara dua orang itu?

Pernahkah kalian mendengar kisah seperti apa yang di atas?
Kisah antara dua orang yang saling mencintai dan ternyata pertemuan mereka bagaikan telah digariskan sejak dahulu;
pertemuan tak terduga yang sedemikian dekat dan dalam waktu bersamaan,
sebuah kebetulan luar biasa yang tak disadari mereka,
tak jarang "kebetulan" itu membawa mereka ke dalam kebersamaan.

Hidup tak pernah bisa diduga,
ke mana hidup akan membawamu dalam waktu yang bagaimana dan situasi yang seperti apa;
kita menjalani apa adanya hidup kita,
mengukir kenangan dalam waktu yang kita lalui,
dan akhirnya menggambarkan impian kita di masa yang akan datang.

Apa yang ada dalam kenangan mungkin tak seutuhnya sesuai pikiran kita,
apa yang kita lalui mungkin tak sepenuhnya sesuai harapan kita,
apa yang kita bayangkan mungkin tak sebenarnya terjadi;
but that's life.

Siapa yang tahu tentang orang yang kita temui di masa lalu akan menjadi orang paling berpengaruh di hidup kita sekarang?
Siapa yang tahu bahwa musuh kita sekarang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita di masa depan?

Tidak ada keajaiban yang bisa diduga secara mudah oleh kita;
we'll never know what will happen and what will we do.

Gw sertakan quote yang ada di akhir cerita di atas y:


"Pada setiap peristiwa dalam hidup kita,
yang terlihat dan tersembunyi duduk berdampingan,
menantikan tajamnya lensa batiniah untuk menguak rahasia yang terdalam."


+Lyrics of the day+
A photo can say a thousand things
But it can't say the million things I wanna say
A photo can capture the way we were
But it can't capture the way we are
'Cause you're far away
What it's like to know you
What it's like to touch you
(Photo by Ryan Cabrera)

0 issues: