Wednesday, June 25, 2008

‡ The Most Foolish Traveler ‡


Ada seorang pengelana yang bodoh (fool) sedang melakukan perjalanan sendirian.
Kalau ditanya seberapa bodohnya dia, dia itu gampang sekali ditipu, bahkan dengan mudahnya.
Semua orang di kota sudah pernah menipunya tanpa ia sadari.

"Uang untuk berobat..."
"Biaya obat untuk adikku yang sakit..."
"Cangkul untuk menggarap ladangku..."

Tapi si pengelana itu sedemikian bodohnya sehingga ia selalu mempercayai ucapan para penduduk kota, yang mengatakan bahwa pemberiannya sangat berarti bagi mereka.

Setiap kali mendengar cerita mereka yang palsu,
sambil memberikan apa yang dimiliknya satu per satu,
air mata sang pengelana berlinangan.

"Semoga kalian bahagia," begitulah doanya untuk mereka.

Lalu akhirnya, dia tidak memiliki apapun, bahkan selembar pun pakaian.
Karena itu ia memutuskan untuk meneruskan perjalanannya di dalan hutan yang tidak berpenghuni.

Kali ini ia bertemu dengan siluman penghuni hutan.
Para siluman itu ingin memakan tubuh si pengembara dan mereka pun menipunya.

Tentu saja si pengelana terpedaya dan ia pun menyerahkan satu demi satu kakinya,
kemudian lengannya, dan seterusnya.

Akhirnya yang tersisa pada si pengelana hanyalah bagian kepalanya.

Siluman yang terakhir pun datang mendekatinya.
Sambil memakan bola mata si pengelana dengan lahap,
sang siluman berkata, "Aku akan memberimu hadiah sebagai tanda terima kasihku."

Namun ucapan itu pun tak lebih dari sebuah kebohongan.
Hadiah yang dimaksdunya hanyalah selembar kertas bertulisan "BODOH".

Tapi si pengelana berlinangan air mata.

"Terima kasih, terima kasih.
Ini pertama kalinya aku mendapatkan sebuah hadiah!
Senangnya...
Senang sekali!
Terima kasih! Terima kasih!"

Dari dalam mata yang sudah tidak memiliki bola mata, air matanya terus berlinang.
Lalu dalam keadaan seperti itu, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.



Itu adalah sebuah cerita pendek yang diceritakan dalam Fruits Basket jilid ke-3.

Bagaimana pendapat kalian tentang cerita itu?

Dalam Fruits Basket sendiri, kebanyakan anak-anak yang diceritakan tertawa dan menganggapnya lucu; menertawakan kebodohan sang pengelana yang terus ditipu.

Gw sendiri pribadi menganggap cerita yang singkat itu sangat bagus.
Bukan mengulang kata-kata yang ada dalam Fruits Basket,
tapi gw suka cerita itu.
Bukan karena gw menganggap cerita itu bagus bwt ditertawakan, sama sekali bukan.

Entah kenapa, gw juga gk bisa jelasin,
tp gw merasa gmn gituh kalau baca cerita itu...

Mungkin berbeda sih, tapi di dunia kita yang sebenarnya,
pasti banyak orang yang suka menipu orang lain yang lebih polos.
Jujur aja, gw juga pernah jadi orang yang menipu itu.
Gw merasa itu lucu dan terus2an melakukannya.
Padahal nyatanya kalau kita jadi orang yang ditipu itu dan gk tahu apa2, rasanya gimana sih?

Betapa besarnya arti rasa ucapan "terima kasih" yang sederhana,
betapa besarnya nilai dari sebuah kebahagiaan karena "hadiah" dari apa yang kita lakukan untuk orang lain,
betapa pentingnya kebesaran hati untuk tidak memikirkan susah senangnya hati demi orang lain.

Walau diri sendiri tidak tahu dirinya dianggap melakukan kebodohan,
dalam hati sendiri, hanya ingin memberikan kebahagiaan pada orang lain.

Begitulah, menurut gw... =)

0 issues: