Sunday, November 16, 2008

‡ Desiderata ‡


Pergilah dengan tenang di antara kebisingan dan ketergesaan,
dan ingatlah ketenteraman yang ada dalam kesunyian.

Sejauh mungkin tanpa menyerah,
berbaiklah dengan semua orang.
Ucapkan kebenaranmu dengan tenang dan jelas;
dan dengarkan orang lain,
bahkan yang membosankan dan yang bodoh;
mereka juga mempunyai kisah masing-masing.
Hindari orang yang nyaring dan agresif,
mereka sungguh menyebalkan.

Kalau kamu membandingkan dirimu dengan orang lain,
kamu mungkin akan sedih atau merasa hampa karena selalu ada orang yang lebih hebat atau lebih jelek daripada dirimu.
Nikmatilah apa yang kamu raih dan rencanamu.
Tetaplah menaruh minat dalam kariermu,
betapapun rendahnya;
pekerjaanmu adalah milikmu yang nyata dalam waktu yang terus berubah,
yang memberikan keuntungan.

Berhati-hatilah dalam masalah bisnis;
karena dunia penuh dengan tipu daya.
Tapi jangan biarkan hal ini membutakanmu pada ketulusan yang ada;
banyak orang mencoba meraih idealisme tinggi;
dan di mana-mana kehidupan penuh dengan kepahlawanan.
Jadilah dirimu sendiri.
Terutama, jangan berpura-pura mengasihi.
Tapi jangan sinis tentang kasih;
karena di hadapan semua kegersangan dan keburukan itu,
kasih adalah seabadi rumput.

Terimalah kebajikan tahun-tahun yang kamu lalui,
serahkan baik-baik segala hal dari masa muda.
Pupuklah kekuatan semangat untuk melindungimu dalam musibah mendadak.
Tapi jangan ganggu dirimu dengan khayalan.
Banyak rasa takut yang dilahirkan dari kelelahan dan kesepian.

Di balik disiplin, berbaiklah pada dirimu sendiri.
Kamu adalah anak alam semesta,
tidak berbeda dengan pohon dan bintang;
kamu berhak ada di sini.
Dan entah hal itu jelas bagimu atau tidak,
tak diragukan lagi,
alam semesta terbuka sebagaimana mestinya.

Karena itu,
berimanlah pada Tuhan,
apa pun keyakinanmu,
dan apa pun pekerjaan dan cita-citamu,
dalam hiruk pikuknya kehidupan,
berdamailah dengan jiwamu.

Dengan segala tipu daya itu,
pekerjaan yang tidak menarik,
dan impian yang hancur,
dunia tetaplah indah.
Cerialah.
Berusahalah untuk bahagia.

(Max Ehrmann)


Itu adalah sebuah poem yang gw baca di Chicken Soup for the Teenage Soul.
Judul dari poem karangan Max Erhmann itu adalah Desiderata.

Apa itu desiderata?

Desiderata adalah bahasa latin dari desired things yang kira-kira berarti "hal yang diinginkan".

Mengapa gw memilih untuk menjadikan poem ini sebagai postingan (lagi) hari ini?

Karena ini adalah salah satu poem favorit gw yang walau kata-katanya sederhana dan bagaikan tak terjalin menjadi satu hal,
poem ini menuturkan berbagai hal menjadi satu yang sebenarnya memberikan gw dukungan dan nasehat;
tepatnya dengan seabrek pikiran yang sepersekiannya sudah gw usahakan dituang dalam postingan sebelum ini...

Dari apa yang bisa gw mengerti dari poem ini adalah bahwa:


kita perlu tetap menenteramkan hati walau di tengah hiruk pikuk,
bagaimana kita tetap perlu memperdulikan orang lain bagaimana pun mereka,
nikmati apa yang kamu miliki dan bukannya terus menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain,
bersyukurlah atas pekerjaan yang kamu miliki,
percayailah ketulusan sambil tetap menjaga diri sendiri,
kita tetap perlu menjadi diri kita sendiri,
apa yang kita hadapi sekarang akan terus menjadi bekal kita di masa depan,
hidup kita di dunia adalah sebagaimana hidup yang harus dijalani manusia,
tetaplah beriman kepada Tuhan.


And my most favorite part of this poem is the last part:

Berusahalah untuk bahagia.


Nah, gw sertakan versi asli dari poem ini yah... =)


Go placidly amid the noise and the haste,
and remember what peace there may be in silence.

As far as possible, without surrender,
be on good terms with all persons.
Speak your truth quietly and clearly;
and listen to others,
even to the dull and the ignorant;
they too have their story.
Avoid loud and aggressive persons;
they are vexatious to the spirit.

If you compare yourself with others,
you may become vain or bitter,
for always there will be greater and lesser persons than yourself.
Enjoy your achievements as well as your plans.
Keep interested in your own career, however humble;
it is a real possession in the changing fortunes of time.

Exercise caution in your business affairs,
for the world is full of trickery.
But let this not blind you to what virtue there is;
many persons strive for high ideals,
and everywhere life is full of heroism.
Be yourself.
Especially do not feign affection.
Neither be cynical about love,
for in the face of all aridity and disenchantment,
it is as perennial as the grass.

Take kindly the counsel of the years,
gracefully surrendering the things of youth.
Nurture strength of spirit to shield you in sudden misfortune.
But do not distress yourself with dark imaginings.
Many fears are born of fatigue and loneliness.

Beyond a wholesome discipline,
be gentle with yourself.
You are a child of the universe
no less than the trees and the stars;
you have a right to be here.
And whether or not it is clear to you,
no doubt the universe is unfolding as it should.

Therefore be at peace with God,
whatever you conceive Him to be.
And whatever your labors and aspirations,
in the noisy confusion of life,
keep peace in your soul.

With all its sham, drudgery, and broken dreams,
it is still a beautiful world.
Be cheerful.
Strive to be happy.


+Lyrics of the day+
瞬きをするたびに やさしさがまた生まれる
ねえ こんな愛しさ ずっとずっと育てたい

make a little wish 転んだり 迷ったりるけれど
あなたがいてくれるから 私は笑顔でいます 元気です
(Little wish ~lyrical step~ by 田村 ゆかり)

mabataki wo suru tabi ni yasashisa ga mata umareru
nee konna itoshisa zutto zutto sodatetai

make a little wish koron dari mayottari suru keredo
anata ga ite kureru kara watashi wa egao de imasu genki desu
(Little Wish ~Lyrical Step~ by Tamura Yukari)

As the stars begin to twinkle,
kindness is born again.
Hey, I want to always, always
cherish this love of ours.

Make a little wish. I was stumbling and losing my way on my journey,
but since you were there, I was able to keep smiling and stay happy.

1 issues:

Ananda Manan said...

iyaa,...aku juga suka desiderata...hehe, salam kenal yaa :)