Alkisah, Tuhan sedang berjalan-jalan mencari tempat tinggal untuk anaknya.
Ia mengetuk pintu saya.
Saya rasa saya bisa mengijinkannya menyewa satu kamar kosong, tidak besar, pikir saya.
Ia membaca pikiran saya.
"Saya sedang mencari untuk membelinya," kata-Nya.

"Saya rasa saya tidak berniat untuk menjualnya," jawab saya.
"Saya butuh tempat untuk saya sendiri,
tapi Anda tetap bisa menggunakan ruangan di belakang.
Sewanya murah. Kenapa Anda tidak masuk dan melihatnya sendiri?"

Kemudian Tuhan masuk dan melihat sekeliling
"Saya suka apa yang Saya lihat," kata-Nya. "Saya akan mengambil sesuai dengan persyaratan yang Anda tawarkan."

Setelah Ia pindah, saya mulai berpikir apakah saya telah menjadi orang yang kejam.
Lihatlah Dia terkungkung di dalam kamar yang mungil itu.
Tuhan pasti berpikiran sama dengan saya, karena sekali lagi Ia telah berdiri di depan pintu saya.

"Apa mungkin sekarang Anda punya ruangan yang lebih besar?"
tanya-Nya dengan sopan.

"Saya telah berpikir dan saya rasa saya bisa menawarkan kepada Anda ruangan yang lebih besar untuk disewa."

"Terim kasih," kata Tuhan.
"Saya ambil ruangan lebih tersebut.
Mungkin nanti Anda bersedia menawarkan ruang lebih lainnya.
Untuk sementara Saya senang dengan apa yang Saya lihat."

Waktu berlalu, saya masih merasa tidak nyaman dengan transaksi ini.

"Saya ingin memberi Anda ruangan lagi," saya terus berkata kepada Tuhan,
"tetapi inipun tidak mudah bagi saya karena saya juga butuh ruangan buat saya sendiri."

"Saya mengerti," Tuhan juga terus menjawabnya.
"Saya akan menunggu dan saya suka dengan yang saya lihat."

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk menawarkan kepada Tuhan seluruh lantai atas.
Tuhan menerimanya dengan senang hati atas nama anak-Nya.

"Saya bisa membaginya untuk dia, sebenarnya saya ingin Anda memakai seluruh rumah tapi saya tidak yakin..."

"Saya mengerti," kata Tuhan,
"dan Saya akan menunggu karena Saya suka dengan apa yang Saya lihat."

Tak lama, sekali lagi, Tuhan berada di depan pintu saya.
"Saya hanya ingin memberitahu Anda," kata-Nya,
"bahwa Saya masih sangat berminat untuk membeli rumahmu.
Saya tidak akan mengusir Anda; kita akan mengaturnya bersama-sama.
Rumahmu akan menjadi milik-Ku dan anak-Ku akan hidup di sini."

"Sebenarnya," Tuhan menambahkan, "Anda akan mendapatkan ruang lebih besar dari sebelumnya."

"Saya tidak bisa melihat hal itu mungkin," jawab saya, ragu-ragu di depan pintu.

"Saya tahu," jawab Tuhan, "dan sejujurnya saya juga tidak bisa menjelaskannya.
Itu sesuatu yang harus kamu temukan sendiri dan itu hanya akan terjadi apabila Anda membiarkan anak Saya memiliki rumah ini."

"Sedikit beresiko," jawab saya.

"Iya, cobailah Saya," Tuhan menguatkan.

"Saya tidak yakin. Saya akan memberi tahu Anda lagi nanti."

"Saya akan menunggu," kata Tuhan, "dan saya suka apa yang saya lihat."

__________

Kisah lain dari One Hundred Wisdom Stories from Around the World.

Apa sih yang gw tangkap dari kisah ini?
Simple..
Dan ironisnya hal ini sering terjadi kepada kita, mungkin.

Tuhan hadir dalam hidup kita,
menanyakan apakah ada ruang di hati kita.
Tapi kita hanya memberikan sebagian kecil saja...

Bagi kita, cukup kita mendapatkan yang kita inginkan saja,
tidak perlu meluangkan waktu untuk yang lainnya.
Meski perlahan kita mencoba membuka hati,
kita tetap menolak mengizinkan hati kita menjadi milik-Nya.

Padahal Tuhan mengasihi kita sedemikian rupa,
mengatakan bahwa sebenarnya dengan menyerahkan diri kepada-Nya,
kita akan jauh lebih bahagia.

Tuhan selalu sabar menanti kita membukakan hati untuknya;
memberikan ruangan kosong untuknya.
Tuhan akan berkata tidak apa-apa dan menunggu kita.

"Some of God's greatest gifts are unanswered prayers."
(Garth Brooks)

Yap, hari ini gw juga mau bilang Happy Birthday bwt Nick.
Wish you all the best yah..
God Bless You... =)


+Lyrics of the day+
I have decided I have resolved
To wait upon you Lord
My rock and redeemer shall not be moved
I'll wait upon you Lord

As surely as the sun will rise
You'll come to us
As certain as the dawn appears

You'll come let your glory fall
As you respond to us
Spirit reign flood our hearts
With holy fire again

We are not shaken we are not moved
We wait upon you Lord
Our Mighty deliverer my triumph and truth
I'll wait upon you Lord

Chains be broken
Lives be healed
Eyes be opened
Christ is revealed
(You'll Come To Us by Hillsong United)

0 issues: