Humm, terhitung mulai hari ini sampai tanggal 6 nanti,
gw bakal ngeposting bacaan yang berhubungan satu sama lain.
Karena cukup panjang, makanya gw bagi2 biar pada gk males baca juga khan.. Hehe.
Hari ini punya tentang WANITA,
bersambung ke besok.
Yang 2 hari lagi tentang PRIA dan juga akan bersambung k besoknya d.. =)
Nah, silahkan membaca!
__________
Empat Belas Kesalahan yang Biasa Dilakukan Wanita dalam Percekcokan
Menyadari peran kita dalam mengorbankan argumentasi bisa mengurangi banyak emosi negatif dan membuat kita mau berkompromi.
Wanita bisa melihat kontribusi mereka dalam konflik dengan mempelajari daftar berikut yang berisi kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan.
Refleksi ini didesain untuk membantu wanita menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau layak dapatkan.
Reaksi membela diri pria akan lebih masuk akal ketika wanita menyadari bahwa dirinya juga berkontribusi dalam suatu percekcokan.
#1. Berbicara keras dan bernada emosional --
menuduh, merengek, mengejek, sinis.
Berusahalah untuk tidak emosional.
#2. Menggunakan kalimat tanya retorik, seperti "Bagaimana bisa kau bilang..."
daripada secara langsung mengekspresikan yang Anda suka atau terima.
Misalnya, "Aku mengerti dan setuju... tapi..."
#3. Mengartikan yang dia maksudkan dengan mengalihkan subjek pembicaraan ke perasaan Anda:
"Aku marah karena kau..."
Dalam argumentasi lebih aik mengulang apa yang dikatakannya: "Maksudmu..."
#4. Melempar keluhan yang umum, bukan yang spesifik:
"Kau selalu menonton TV," atau "Kita tidak pernah melewatkan waktu bersama."
Wanita mestinya mengungkapkan kebutuhannya dengan mengatakan seperti ini,
"Aku ingin melakukan sesuatu yang istimewa berdua,"
"Ayo kita jalan-jalan ke kota,"
atau "Ayo kita buat rencana pergi minggu ini."
#5. Terfokus pada keluhan, bukan menanyakan apa yang dimaui wanita.
Sebaliknya, jadikan pria sebagai solusi, bukan sebagai masalah:
"Aku ingin sekali..." atau "Maukah kau...,"
daripada mengatakan "Aku tidak suka kalau..."
#6. Berharap pria akan merespons seperti wanita:
"Itu kan pikiranmu saja,"
"Kenapa kau tidak bisa pakai perasaan?"
atau "Kenapa kau tidak terbuka padaku?"
Kritikan khas seperti itu mengabaikan perbedaan Mars/Venus yang ada.
Mengenali perbedaan kita akan lebih produktif:
"Aku paham, sulit bagimu untuk membicarakan ini..."
atau "Aku tahu kau ingin memecahkan masalah..."
Menyadari peran kita dalam mengorbankan argumentasi bisa mengurangi banyak emosi negatif dan membuat kita mau berkompromi.
Wanita bisa melihat kontribusi mereka dalam konflik dengan mempelajari daftar berikut yang berisi kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan.
Refleksi ini didesain untuk membantu wanita menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau layak dapatkan.
Reaksi membela diri pria akan lebih masuk akal ketika wanita menyadari bahwa dirinya juga berkontribusi dalam suatu percekcokan.
#1. Berbicara keras dan bernada emosional --
menuduh, merengek, mengejek, sinis.
Berusahalah untuk tidak emosional.
#2. Menggunakan kalimat tanya retorik, seperti "Bagaimana bisa kau bilang..."
daripada secara langsung mengekspresikan yang Anda suka atau terima.
Misalnya, "Aku mengerti dan setuju... tapi..."
#3. Mengartikan yang dia maksudkan dengan mengalihkan subjek pembicaraan ke perasaan Anda:
"Aku marah karena kau..."
Dalam argumentasi lebih aik mengulang apa yang dikatakannya: "Maksudmu..."
#4. Melempar keluhan yang umum, bukan yang spesifik:
"Kau selalu menonton TV," atau "Kita tidak pernah melewatkan waktu bersama."
Wanita mestinya mengungkapkan kebutuhannya dengan mengatakan seperti ini,
"Aku ingin melakukan sesuatu yang istimewa berdua,"
"Ayo kita jalan-jalan ke kota,"
atau "Ayo kita buat rencana pergi minggu ini."
#5. Terfokus pada keluhan, bukan menanyakan apa yang dimaui wanita.
Sebaliknya, jadikan pria sebagai solusi, bukan sebagai masalah:
"Aku ingin sekali..." atau "Maukah kau...,"
daripada mengatakan "Aku tidak suka kalau..."
#6. Berharap pria akan merespons seperti wanita:
"Itu kan pikiranmu saja,"
"Kenapa kau tidak bisa pakai perasaan?"
atau "Kenapa kau tidak terbuka padaku?"
Kritikan khas seperti itu mengabaikan perbedaan Mars/Venus yang ada.
Mengenali perbedaan kita akan lebih produktif:
"Aku paham, sulit bagimu untuk membicarakan ini..."
atau "Aku tahu kau ingin memecahkan masalah..."
__________
Oh iy, bacaan ini gw kutip dari buku Why Mars & Venus Collide,
yang merupakan karangan John Gray, Ph. D.,
pengarang Men Are From Mars, Women Are From Venus.
Well, baca lagi lanjutannya besok yah! Hehe..
+Lyrics of the day+
Someday I will understand in God's whole plan
And what He's done to me
Oh, but maybe someday I will breathe and finally see
I'll see it all in my baby
(Someday (I Will Understand) by Britney Spears)
0 issues:
Post a Comment