Saturday, July 05, 2008

‡ Logic Life vs Complex Community ‡


Setelah lama tidak mem-post ttg hal di luar daily activities... =)

Banyak hal yang suka membuat gw bertanya2 tentang hidup ini.
Mulai dari apa yang namanya persahabatan 'sejati',
kebahagiaan semu,
love at first sight (gw tau pandangan orang berbeda2 ttg fakta kebenaran hal ini),
keberadaan apa yang kita sebut "makhluk halus",
sampai dengan pengetahuan umum dan rumus matematika menjadi pertanyaan gw.

Menurut banyak orang, terutama matematikawan atau ahli ilmu eksak lah, hidup ini tersusun dari apa yang namanya rumus2 dan hal2 yang bisa diungkapkan dengan logika;
di mana tipe2 orang seperti inilah yang gk percaya dengan segala hal di luar akal sehat dan berusaha memecahkan hal2 aneh dengan segala jenis ilmu logika.

Gw akui, gw bukan orang yang pintar dan jenius untuk ilmu eksak,
karenanya banyak rumus2 yang kadang membuat gw bertanya2,
dan anehnya, rumus2 yang punya arti banyak bahkan dalam kehidupan antar manusia.

Ada 1 rumus matematika yang menarik perhatian gw yaitu Teori Terakhir Fermat yang konon tidak bisa dipecahkan selama 300 tahun lamanya,
ajaibnya rumus2 ini begitu ingin dipecahkan oleh para matematikawan.

Sebuah komik yang pernah gw baca dan berjudul Q.E.D., adalah manga dengan format cerita detektif yang dengan baik digabungkan dengan sistem pemecahan kasus lewat logika; dan tidak jarang macam2 rumus matematika nan sulit muncul.
Banyak rumus2 yg dihubungkan dengan kehidupan kita ini seperti Dedekind Cut dan Hipotesis Riemann.

Hipotesis Riemann cukup menarik karena hipotesis ini, di tahun 2009 nanti, akan menjadi hipotesis yang selama 150 tahun tidak bisa dipecahkan.

Dalam Q.E.D., diceritakanlah seorang pria yang ingin memecahkan hipotesis ini seperti kebanyakan orang sebelumnya.
Namun ketika mereka menyadari adanya kesalahan kecil di pembuktian mereka,
seolah-olah semuanya hancur dan luluh lantak;
mereka GAGAL dan kebanyakan di antaranya seolah2 kehilangan tujuan hidup.

Mungkin agak hiperbola atau entah bagaimana,
tapi sebenarnya gw bertanya2, apakah di dunia sebenarnya matematikawan sebegitu mementingkan rumus matematika hingga sedemikian rupa.

Bagi yang punya waktu, silahkan baca artikel berjudul Is Mathematical Pattern the Theory of Everything? ini y? =)

Terkadang masalah antara orang yang selalu percaya dengan logika dan intuisi tuh rumit loh.

Contoh simple d, masalah antara sepasang kekasih ajah.
Orang yang selalu serba logika pasti bilangnya: "logis aja, manusia y bakal begini, begitu. Setelah ini y begitu."
Sementara orang yang percaya intuisi: "bisa jadi manusia begini loh, atau tiba2 bakal begini."

Istilah gampangnya sih mungkin orang pro logika tuh percaya dengan yang namanya kepastian (eksak) sementara orang pro intuisi percaya semuanya tuh gk selalu pasti.

Gw sendiri?
Gw pro intuisi donk.
Tp gk berarti gw kontra logika.. =)

As for me, human is really complicated "theory".

0 issues: