Wednesday, July 16, 2008

‡ What Do You Expect? ‡


Case 1: The Unsatisfied Child

Seorang anak menangis meraung-raung karena ibunya tidak mau membelikannya mainan yang diinginkannya.
Ia bilang ia ingin orang tua yang mengerti dirinya dan mau memenuhi keinginannya.
Akhirnya kakaknya berkata,
"Apa yang kamu harapkan?
Orang tua yang selalu mengabulkan semua keinginan kamu tapi tidak pernah berada di rumah?
Atau orang tua yang memiliki pabrik mainan tapi tidak menganggap anaknya penting?
Atau mungkin kamu mengharapkan orang tua yang menghukum kamu karena kamu suka menangis?
Orang tua kita selalu mencurahkan kasih sayang padamu dan, karena sebuah mainan, kamu tidak ingin punya orang tua seperti mereka?"


Case 2: The Complaining Lover
Seorang remaja perempuan sedang berkumpul dengan teman-temannya dan mengeluh tentang kekurangan kekasihnya yang kurang pandai bicara, tidak romantis, dan sering cuek.
Teman-temannya pun memberi komentar tentang gadis yang memang setiap hari mengeluh terus,
"Apa yang kamu harapkan?"
"Kamu beruntung. Pacarku mungkin romantis, tapi dia hanya gombal dan juga suka melirik perempuan lain."
"Pacarku terlalu perhitungan dalam segalanya dan terlalu serius, hampir tidak pernah tertawa saat bersamaku."
"Aku punya pacar yang kekanak-kanakan dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain daripada denganku."
"Memangnya kamu belum pernah dengar tentang gadis yang suka disiksa oleh pacarnya secara fisik ya?"


Case 3: The Stressed Adult
Seorang pria yang baru saja pulang dari bekerja berhenti di sebuah bar untuk minum-minum karena stres yang melandanya.
Ia iri dengan atasannya yang lebih muda darinya namun punya kehidupan yang lebih baik daripada dirinya.
Sang bartender pun memberi komentar tentang masalah sang pria,
"Apa yang kamu harapkan?
Kamu punya seorang istri dan anak yang menunggumu di rumah.
Kamu punya pekerjaan yang menjadi rutinitas kamu.
Kamu juga punya kemampuan di bidang komputer dan kamu terus mempelajarinya.
Atasanmu lebih serius dan memperdalam kemampuannya saja, itu kewajiban dia.
Kalau kamu memang iri, kejar dia dengan kemampuanmu sendiri."


Gw gk bermaksud nyindir siapapun dari tiga cerita di atas,
gw jg gk bermaksud menjadi orang egois yang gk peduli dengan nasib siapapun di bawah gw,
dan gw jg gk bermaksud membela diri atas apa yang sering gw keluhin jg.

Masalahnya kadang setelah gw mengeluh (iy, penyesalan selalu datang terakhir),
gw tuh baru sadar: "Kayaknya gk penting2 banget d gw ngeluh karena masalah itu."

Yup, masalah yang dihadapi setiap orang berbeda2,
efek masalahnya juga berbeda2 bagi setiap pihak,
tapi rasanya gw pengen diri gw berhenti mengeluh (dan seringkali cuman karena hal2 sepele) dan, daripada ngoceh2 ajah, menginstropeksi diri gw dan berpikir kenapa semuanya terjadi demikian.

Harapan gw banyak banget ketika terjadi masalah, seperti:
"Coba kalau seandainya tadi gw begini..."
"Duh, harusnya kan tadi gw begini..."
"Kalau aja gw bisa ngubah semuanya dari awal..."

Dan kata2 itu bakal gw tanggapin balik:
semua mungkin gk bisa lo atur ulang dari awal,
lo gk bisa mutar kembali waktu yang udh berlalu,
lo gk bisa ngehapus kesalahan yang lo lakukan di masa lalu.

Tapi lo bisa memperbaiki semuanya di masa depan,
lo bisa mencoba menjadi lebih baik setelah apa yang terjadi,
dan lo bisa menata ulang lagi apa yang telah lo lakukan menjadi sesuatu yang gk salah lagi.

So, what do you expect?


+Lyrics of the day+
SEARCHING FOR NEW WORLD hito wa mina
Afureru yume o tsukamu tame
Suiheisen tobikoeta
Sonosaki nani ga aroutomo

SEARCHING FOR NEW WORLD tamerai mo
Tomadoi mo shiiteita darou
Tachi agari fumi da saneba
Tsukamenai tada ka gaaru

(Kibouho by Strawberry Jam)

SEARCHING FOR NEW WORLD 人輪みな
あふれる夢尾スカムため
水平線とびこえた
その先名に我あろうとも

SEARCHING FOR NEW WORLD ためらいも
戸惑いもしいていただろう
たち上がり踏み打さねば
(
希望峰 by Strawberry Jam)

everyone is searching for a new world
to achieve that overflowing dream
jumping over the horizon
not knowing what's beyond there

searching for a new world, hesitation and
confusion, I probably knew it
if I don't stand and step out
there's something I can't obtain

0 issues: